Pendahuluan
Helium adalah unsur kimia dengan simbol He dan nomor atom 2. Ini adalah unsur yang paling ringan kedua di alam semesta setelah hidrogen. Helium merupakan gas mulia yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan sangat stabil karena kulit elektron terluarnya sudah penuh, sehingga sangat sulit bereaksi dengan unsur lain.
Beberapa fakta penting tentang helium:
- Kelimpahan: Helium adalah unsur kedua paling melimpah di alam semesta setelah hidrogen. Sebagian besar helium dihasilkan dari reaksi nuklir di bintang-bintang.
- Sumber di Bumi: Helium biasanya ditemukan di gas alam dalam jumlah kecil, dan dihasilkan dari peluruhan radioaktif elemen berat seperti uranium dan thorium.
- Penggunaan: Helium sering digunakan dalam balon dan zeppelin, karena lebih ringan dari udara. Selain itu, helium digunakan sebagai pendingin pada reaktor nuklir dan MRI karena sifatnya yang sangat stabil dan tidak mudah terbakar. Helium cair juga dipakai sebagai pendingin untuk superkonduktor.
- Sifat Fisik: Helium memiliki titik didih terendah di antara semua unsur, yaitu sekitar −268,93 °C, hanya sedikit di atas nol absolut, sehingga sering digunakan dalam penelitian kriogenik.
- Inhalasi: Menghirup helium bisa menyebabkan suara manusia terdengar lucu dan bernada tinggi karena helium lebih ringan dari udara dan mempercepat getaran pita suara. Namun, menghirup helium dalam jumlah berlebihan bisa berbahaya karena menggantikan oksigen dalam paru-paru.
Penemu Unsur Helium
Helium pertama kali ditemukan oleh dua ilmuwan secara terpisah, satu di Bumi dan satu di matahari:
- Pierre Janssen (1868): Helium pertama kali terdeteksi di luar angkasa oleh astronom asal Prancis, Pierre Janssen. Saat mengamati gerhana matahari total pada tahun 1868, Janssen menggunakan spektroskop untuk menganalisis cahaya matahari dan menemukan garis spektral kuning yang tidak cocok dengan unsur yang sudah dikenal. Ini adalah pertama kalinya helium ditemukan, tetapi Janssen tidak menyadari bahwa dia menemukan unsur baru.
- Norman Lockyer (1868): Astronom Inggris, Norman Lockyer, juga mengamati garis spektral yang sama di matahari, yang tidak cocok dengan unsur yang sudah diketahui di Bumi. Dia menyimpulkan bahwa garis spektral ini disebabkan oleh unsur baru yang belum ditemukan di Bumi. Bersama dengan Edward Frankland, Lockyer menamai unsur ini “helium,” dari kata Yunani “helios,” yang berarti matahari.
- William Ramsay (1895): Helium kemudian pertama kali ditemukan di Bumi oleh kimiawan Inggris William Ramsay pada tahun 1895. Ramsay mengekstraksi helium dari mineral uraninit (cleveit) ketika dia mempelajari unsur gas yang dilepaskan dari peluruhan uranium. Analisis spektroskopi menunjukkan bahwa gas ini mengandung garis spektral yang sama dengan helium yang ditemukan di matahari, sehingga mengonfirmasi keberadaan helium di Bumi.
Jadi, Pierre Janssen dan Norman Lockyer dianggap sebagai penemu helium karena mereka mendeteksi unsur ini pertama kali di matahari, sementara William Ramsay yang menemukannya di Bumi.